Di bulan ramadhan yang penuh berkah ini merupakan satu momen yang pas bagi kita semua untuk meningkatkan ketakwaan dan juga sifat religius kita agar bisa menjadi pribadi yang lebih baik dan lebih taat untuk selanjutnya. Salah satu yang bisa di lakukan adalah dengan melakukan wisata religi Jakarta bagi Anda yang saat ini sedang berada di Jakarta atau berdomisili di Jakarta.

Nah sebelum memulai perjalanan wisata religi, jangan lupa BI Executive Hotel saat ini lagi ada promo RAMADHAN IFTAR BUFFET untuk Bukber atau Halal Bihalal gathering. Yuk segara manfaatkan promo ini sebelum kehabisan.

Selain sebagai salah satu sarana meningkatkan ketakwaan dan juga sarana merefresh otak dan pemikiran, wisata religi juga mampu menambah pengetahuan dan wawasan Anda dalam mengetahui sejarah Islam dunia baik yang merupakan proses penyebarannya di Indonesia. Setiap tempat yang berbau religi hingga saat ini memang banyak di jaga kelestarian dan nilai sejarahnya. 

Masjid Istiqlal merupakan salah satu Masjid Nasional Negara Republik Indonesia yang di bangun sejak tahun 1978. Masjid Istiqlal ini cukup istimewa karena lokasinya yang berada di pusat ibu kota negara dan menjadi pusat kantor organisasi Islam di Indonesia. Berbagai event penting kenegaraan selalu di adakan di masjid Istiqlal ini.

Sebagai salah satu masjid yang menjadi lokasi wisata religi Jakarta, masjid Istiqlal memiliki beberapa keistimewaan, diantaranya adalah:

Masjid yang terletak di jalan taman wijayakusuma atau jalan veteran, Gambir, Jakarta Pusat ini berdiri di bekas taman Wilhelmina dengan pusat taman berupa Monumen Nasional atau yang lebih di kenal sebagai Monas dan terletak berseberangan dengan Gereja Katedral Jakarta. Total luas kawasan masjid Istiqlal itu sendiri mencapai 9,5 Ha dan mampu menampung hingga 62 ribu jemaah.

Letak masjid Istiqlal yang berada di seberang Gereja Katedral Jakarta, menjadikan masjid ini menjadi lambang dari suatu toleransi perbedaan antar umat beragama. Dalam beberapa momen, masjid istiqlal bahkan mempersilahkan pengunjung non muslim meskipun di batasi, dan pengurus masjid Istiqlal pun memperbolehkan jemaah gereja untuk menempati sebagian kawasannya untuk ibadah.

Masjid terbesar di Asia Tenggara ini memiliki desain yang kokoh dan begitu elegan. Masjid ini di desain langsung oleh Frederic Silaban dengan di topang oleh 12 pilar berukuran raksasa. Masjid ini hampir seluruhnya tersusun atas batu marmer putih dengan menara yang terbuat dari marmer putih dan baja anti karat setinggi 66,66 meter.

Selain masjid Istiqlal, masjid lain yang cukup terkenal di Jakarta adalah Masjid Luar Batang. Masjid yang berada di daerah Penjaringan, Jakarta Utara ini merupakan salah satu masjid yang menjadi lokasi wisata religi Jakarta. Keistimewaan dari masjid Luar Batang ini adalah karena adanya makam seorang ulama besar bernama Habib Husein bin Abu Bakar bin Abdillah Alaydrus.

Nama Luar Batang sendiri terinspirasi dari kejadian saat meninggalnya Habib Husein sebagai salah satu ulama besar di kawasan Pejaringan, Jakarta Utara. Nama “Luar Batang” berasal dari kata “Keluar Batang”, saat jasad Habib Husein tiba-tiba menghilang sampai tiga kali dari batang pemakaman.

Selain masjid, ada pula situs religi yang banyak di kunjungi masyarakat setempat dan di anggap sebagai suatu lokasi yang menceritakan tentang perjuangan ulama Indonesia dalam menyebar luaskan agama Islam. Salah satunya adalah situs religi makam mbah Priok yang terletak di daerah semenanjung Tanjung Priok. Nama Tanjung Priok pun di ambil dari nama mbah Priok.

Makam yang terletak di kawasan Koja Jakarta Utara ini juga mengandung beberapa nilai mistis di samping nilai religiusnya yang tinggi. Berbagai kejadian yang di anggap sebagai karomah dari sang wali mbah priok terjadi sesuai dengan kejadian masyarakat setempat. Bahkan makam ini sempat menjadi sengketa di masa pemerintahan Gubernur Basuki Tjahaya Purnama atau Ahok.

Masjid Jami Al- Mukarromah di Kampung Bandan, Pademangan, Jakarta Utara, mulanya berbentuk makam keramat dari wali Allah penyebar agama Islam di Jakarta Utara. Bersamaan berjalannya waktu, dibangunlah musala buat tamu yang salat serta hendak berziarah ke makam tersebut.

Masjid Al- Mukarromah didirikan semenjak 1789 oleh oleh Habib Abdurrahman Bin Alwi Asy- Syathri, ulama yang berdakwah di Jakarta. Pada 1947 musala diperluas jadi suatu masjid, sehingga makam yang posisi tadinya di penggalan luar saat ini terletak di dalam bangunan masjid. Awal mulanya, masjid ini lebih diketahui dengan nama Masjid Keramat Kampung Bandan. Nama tersebut diambil sebab letak masjid terletak di perkampungan Bandan serta di areal kompleksnya terdapat makam keramat. Semenjak 1947, barulah nama Masjid Keramat Kampung Bandan diganti jadi Masjid Jami Al- Mukarromah.

Di areal lingkungan masjid terdapat sebagian makam para habib di antara lain Habib Mohammad bin Umar Al- Qudsi( meninggal pada 23 Muharram 1118 H), Habib Ali bin Abdurrahman Ba’ Alwi( meninggal 15 Ramadhan 1122 H), serta Habib Abdurahman bin Alwi Asy- Syathri( meninggal 18 Muharam 1326 H), pendiri masjid.

Makam ketiga habib itu ditutup dengan gordin bercorak hijau dengan lafaz arab di sekelilingnya. Terdapat lagi satu makam di dalam masjid yang tidak tertutup gordin, ialah makam Habib Ali Bin Alwi bin Abdurrahman Asy- Syathri yang meninggal pada Jumat 13 Agustus 2010.

Masjid Agung Sunda Kelapa selesai di bangun pada tahun 1970. Sebagai salah satu pusat pengkajian agama Islam, desain yang di gunakan dalam pembangunan Masjid Agung Sunda Kelapa di angkat dengan mengambil gambaran pengelolaan masjid di masa Rasulullah SAW. Masjid ini terletak di jalan Taman Sunda Kelapa Nomor 16, Menteng, Jakarta Selatan.

Masjid At Tin merupakan salah satu masjid megah yang berdiri di Ibu Kota Jakarta. Masjid yang berdiri di kawasan TMII (Taman Mini Indonesia Indah) ini menjadi salah satu lokasi wisata religi di karenakan memang lokasinya sendiri yang sudah berada di lokasi wisata. Selain itu desainnya yang unik menggambarkan kawasan timur tengah tanpa meninggalkan kesan mewah dan teduh.